"Keselamatan dan Kesembuhan Pasien yang Kami Utamakan"

DIABETES MELLITUS

       Diabetes Mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan insulin atau berkurangnya efektivas insulin. hal ini ditandai dengan hiperglikemi atau peningkatan kadar glukosa melebihi normal. diabetes ditandai dengan kondisi hiperglikemi berlangsung terus menerus. insulin adalah hormon yang dibentuk oleh pankreas. 


Berdasarkan penyebabnya diabetes dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

1. Diabetes Mellitus tipe 1 disebabkan oleh kegagalan tubuh untuk memproduksi insulin. Diabetes tipe ini dapat terdeteksi ketika seseorang berusia muda, bahkan anak-anak dan sebagian besar penderitanya kurus. Penderita akan membutuhkan insulin dari luar tubuh secara rutin terus-menerus sepanjang hidupnya.

2. Diabetes tipe 2 merupakan jenis penyakit yang dapat menyerang orang dari segala usia, namun mayoritas terjadi pada orang berusia diatas 30 tahun. Penderita diabetes tipe 2 dapat  mengontrol kadar gula darahnya dengan diet, olahraga, antidiabetik oral atau kadang-kadang memerlukan suntikan insulin. Apabila tidak melakukan terapi pengobatan dan perubahan gaya hidup yang tepat maka dapat menimbulkan resiko penyakit jantung. 

 3.Diabetes mellitus gestasional
Wanita hamil yang tidak pernah menderita diabetes melitus sebelumnya tetapi ketika hamil memiliki kadar glukosa yang tinggi. Diabetes melitus gestasional terjadi karena adanya hormon kehamilan yang bekerja berlawanan dengan insulin. Diabetes melitus gestasional biasanya terjadi pada kehamilan trimester ke-2 atau ke-3 (setelah usia kehamilan 3 atau 6 bulan), dan umumnya menghilang sengan sendirinya setelah proses melahirkan.

Tanda dan Gejala Diabetes Melitus
Gejala hiperglikemia/ diabetes yang khusus adalah
  1. Cepat merasa haus (polidipsia) dan sering buang air kecil (poliuria).
  2. idipsia muncul karena sebagian besar air yang ada di dalam sel tertarik ke dalam darah (yang mengandung glukosa dalam jumlah yang tinggi) akibat perbedaan tekanan osmosis. Akibatnya, sel kekurangan cairan.
  3. iuria muncul karena air di dalam pembuluh darah terlalu banyak sehingga perlu dikeluarkan.
  4. Sering mengalami kelaparan ekstrim (polifagia).
  5. ifagia muncul karena sebagian besar sel-sel tubuh kta kelaparan (tidak mendapatkan makanan yang dibutuhkan), karena glukosa sebagai hasil penguraian makanan yang kita makan tidak masuk ke dalam sel.
  6. Cepat merasa lelah dan mengantuk
    Hal ini terjadi karena sebagian sel-sel tubuh kita tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan untuk tetap bugar.
  7. Penurunan berat badan yang ekstrim dan tanpa sebab.
  8. Emosi tidak stabil.
  9. Penglihatan kabur.
  10. Pada wanita akan mudah mengalami infeksi jamur pada vagina.
  11. Mudah terserang infeksi.
  12. Jika mengalami luka akan sulit sembuh karena diabetes mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri dan melawan infeksi. Ketika kadar gula dalam tubuh sudah mencapai kadar yang tinggi biasanya terjadi gekgejala seperti : pusing, .gangguan penglihatan dan haus.

Faktor Resiko Diabetes Melitus tipe 1
  1. Faktor keturunan
    Seorang anak dengan ayah pengidap diabetes tipe 1 mempunyai resiko yang lebih besar menderita diabetes tipe 1 dibandingkan anak dengan ibu pengidap diabetes tipe 1. Karena resiko ini maka pernikahan antar sesame penderita diabetes sangat tidak dianjurkan, baik penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
  2. Penyakit autoimun
    Penyakit ini menyebabkan sel-sel darah putih menyerang dan menyebabkan kerusakan organ pancreas. Penderita seperti ini terdeteksi mempunyai antibody terhadap insulin (menganggap insulin tubuhnya sendiri sebagai benda asing yang harus diserang).
  3. Faktor lingkungan
    Misalnya: infeksi virus (gondongan, campak jerman, coxsackie – virus yang masuk ke dalam saluran pencernaan tapi bisa menyebabkan radang selaput otak), bakteri (infeksi gigi), atau sesuatu yang berkaitan dengan nutrisi (memperkenalkan susu sapi terlalu dini).

Faktor resiko Diabetes Mellitus Tipe 2
  1. Riwayat keluarga
    Orang tua atau saudara kandung menderita diabetes. Hal ini umumnya berkaitan dengan pola hidup dan pola makan.
  2. Kelebihan berat badan
    80 – 85% dari penderita diabetes tipe 2 mengalami kelebihan berat badan bahkan kegemukan/obesitas. Banyaknya jaringan lemak pada mereka yang kelebihan berat badan menyebabkan sel-sel tubuh makin resisten terhadap insulin. Yang juga penting adalah di bagian mana kelebihan berat badan tersebut terjadi. Misal: di perut akan beresiko lebih besar. Kabar baiknya adalah kadar gula darah akan turun seiring dengan penurunan berat badan.
  3. Sedentary lifestyle (kebiasaan tidak banyak bergerak).
    Semakin anda kurang aktif bergerak, semakin besar resiko terkena diabetes. Manfaat aktifitas fisik dan olahraga:
    - Membantu menurunkan berat badan
    - Membantu menggunakan glukosa sebagai sumber energy.
    - Membuat sel-sel tubuh lebih sensitive terhadap insulin.
    - Membantu membentuk otot, sehingga sebagian besar glukosa di dalam darah akan diserap ke dalam otot. Jika anda kekurangan otot akan lebih banyak glukosa yang berada di dalam darah.
  4. Usia
    Usia ini sering berkaitan dengan makin jarangnya beraktifitas fisik / berolahraga, sehingga lebih sedikit jaringan otot yang terbentuk dan bertambahnya berat badan.
  5. Pernah menderita GDM atau pernah melahirkan bayi dengan berat > 4,1 kg.
  6. Hipertensi (≥ 149 / 90 mmHg)
  7. Hiperlipidemia
  8. HDL ≤ 35 mg/dL, trigliserida ≥250 mg/dL, atau keduanya
  9. Merokok

Diagnosis Diabetes Melitus
Diabetes melitus ditegakan atas dasar pemeriksaan kadar gula darah. Pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan darah plasma dari pembuluh darah vena. Pemeriksaan ini dilakukan di laboratorium.
Berikut rentang normal hasil pemeriksaan glukosa dalam darah :
  1. Gula Darah Puasa (GDP)
    Puasa adalah suatu kondisi tidak ada asupan kalori minimal 8 jam. Rentang normal dari GDP adalah 80mg/dL-126mg/dL.
  2. Gula Darah 2jam Setelah Makan
    Pemeriksaan Gula Darah 2jam Setelah Makan adalah suatu kondisi dengan beban kalori 75gram. Rentang normal dari Gula Darah 2jam Setelah Makan adalah 80mg/dL-200mg/dL.
  3. Gula Darah Acak (GDA)
    Rentang normal dari GDA adalah 80mg/dL-200mg/dL.
  4. HbA1c
    HbA1c atau Hemoglobin A1c adalah komponen minor dari hemoglobin yang berikatan dengan glukosa. Pemeriksaan HbA1c adalah pemeriksaan yang dapat menggambarkan rata-rata gula darah selama 2-3 buan terakhir sehingga dapat digunakan untuk melihat seberap baik pengobatan diabetes melitus. Nilai normal HbA1c adalah 4-5,6%,mengindikasikan prediabetes adalah 5,7-6,4% dan mengindikasikan diabetes >6,5%.
Tindakan Pencegahan Diabetes Melitus
  1. Jangan merokok atau berhenti merokok.
  2. Mengatur pola makan
    Seimbangkan kadar gula darah dengan diet dan ikuti cara memasak yang sehat:
    - Kurangi asupan kalori: kurangi porsi makan bukan frekuensi makan
    - Batasi makanan yang kaya karbohidrat
    - Pilih karbohidrat kompleks bukan karbohidrat sederhana.
    - Perbanyak makanan yang kaya serat
    - Batasi konsumsi lemak < 30% dari komposisi makanan
    - Pilih makanan yang rendah kadar lemak, misal: ikan, daging tak berlemak, ayam tanpa kulit. Masak makanan dengan cara direbus atau dipanggang, bukan digoreng.
    - Jika ingin membuat kue, gunakan margarine sebagai pengganti mentega.
    - Jika mengkonsumsi susu, pilih susu non-fat, low-fat atau skim
    - Batasi / hindari makanan yang kaya lemak, misal: daging berlemak (pada sate kambing), sop buntut, soto sulung, kue, keju dan makanan yang rasanya gurih bukan karena penyedap rasa.
  3. Melakukan aktifitas fisik
    Lakukan olahraga setiap hari selama 30 menit, misal: jalan kaki pagi hari. Olahraga terbukti membantu menurunkan kadar gula darah. Agar tidak terjadi hipoglikemia (kadar glukosa turun terlalu rendah) pada saat atau setelah berolahraga, maka penderita dianjurkan untuk makan dulu 1 – 2 jam sebelum melakukan olahraga.
    Tetapi perlu diingat bahwa olahraga tidak dianjurkan jika kondisi penderita sebagai berikut:
    - Kadar gula darah puasa > 250 mg/dL: ada bahaya dehidrasi atau denyut jantung terlalu cepat
    - Kadar gula darah sewaktu < 100 mg/dL: ada bahaya hipoglikemia
    - Sakit: ada bahaya cedera atau hipoglikemia.
  4. Menjaga berat badan ideal
    Jika mengalami kegemukan atau obesitas maka diperlukan usaha untuk menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan ideal. Turunkan berat badan agar tercapai rentang yang sehat. Berat badan yang berlebihan dengan timbunan lemak akan menyebabkan insulin tidak mampu bekerja efektif.
Penanganan Diabetes Melitus.
  1. Membuat komitmen untuk dapat menjaga kadar glukosa dalam darah.
    Mengkonsumsi obat seperti yang direkomendasikan oleh dokter. Mengkonsumsi makanan sehat dan melakukan aktifitas fisik setiap hari untuk menjaga kondisi tubuh.
  2. Berkonsultasi dengan dokter spesialis mata secara rutin setiap 6 bulan sekali untuk melihat kemungkinan gejala kerusakan retina mata, katarak, dan glaukoma.
  3. Menjaga sistem kekebalan tubuh.
    Peningkatan kadar gula darah dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan tubuh mudah terinfeksi bakteri dan virus.
  4. Menjaga kondisi kaki
    Mencuci kaki setiap hari dengan menggunakan air hangat lalu keringkan dengan handuk yang lembut. Melembabkan kaki dengan lotion. Periksa kaki setiap hari untuk melihat adanya lecet, luka, kemerahan atau bengkak.
  5. Menjaga agar tekanan darah dan kadar kolesterol berada pada rentang normal dengan cara mengkonsumsi makanan sehat dan melakukan olahraga fisik setiap hari.
  6. Berhenti merokok
    Merokok dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi diabetes, seperti jantung, stroke, kerusakan saraf dan penyakit ginjal. Perokok yang menderita diabetes melitus memiliki resiko tiga kali lebih tinggi dari pada penderita diabetes non- merokok.
  7. Berhenti mengkonsumsi alkohol
    Minuman yang mengandung alkohol dapat meningkatkan kadar gula dalam darah terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan makan.
  8. Mengurangi stress karena hormon tubuh yang keluar karena stress dapat mencegah insulin bekerja dengan baik.




Share:
DONASI VIA BLOG INI Yuk Donasi ke Blog ini, Bantu berikan donasi jika dirasa blog ini bermanfaat. Donasi akan kita gunakan untuk membiayai seluruh kebutuhan blog ini, salah satunya adalah untuk menggaji penulis kita. Terima kasih telah mempercayakan . Salam Sehat