Menurut Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Prof dr Abdul Kadir, PhD, SpTHT-KL(K), MARS, angka tersebut belum puncak (peak) COVID-19 dan diprediksi akan datang sekitar dua hingga tiga minggu ke depan.
Baca juga : Jumlah Pasien Dirawat di Rumah Sakit Turun, Strategi Isoman dan Isoter Perlu Lebih Efektif
"Kita melihat dua sampai tiga minggu ke depan kemungkinannya akan terjadi peak (puncak) saat dua sampai minggu ke depan. Oleh karena itu, maka tentunya kita semua harus mewaspadai ini untuk terjadinya kemungkinan peningkatan jumlah kasus yang besar," ujar dr Abdul Kadir, dalam konferensi pers virtual terkait Update Perkembangan COVID-19, Kamis (10/2/2022).
dr Kadir juga mengungkapkan gejala yang ditimbulkan dari varian Omicron ini tak separah COVID-19 lainnya, seperti Delta. Walaupun begitu, Omicron sangat berbahaya untuk lansia (lanjut usia), komorbid, anak-anak, dan orang yang belum divaksinasi.
Dalam kesempatan yang sama, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan , dr Siti Nadia Tarmizi, memberikan arahan kepada masyarakat terkait hal yang harus dilakukan apabila habis bertemu seseorang yang positif Omicron. Menurutnya, ada tiga hal penting yang wajib dilakukan, yaitu:
Segera melakukan tes COVID-19 untuk mengetahui positif atau tidak
Apabila hasilnya negatif, tetap harus dikarantina selama 5 hari
Setelah 5 hari, dianjurkan untuk melakukan tes kembali.
"Berarti kita itu termasuk kontak erat, jadi segera lakukan tes untuk mengetahui apakah kita positif atau tidak. Kalaupun hasilnya negatif, kita harus karantina karena kita tahu ada masa inkubasi dari virus ini yang mungkin pada waktu kita tes itu belum positif. Jadi kita karantina selama 5 hari dan di hari ke 5 kita melakukan tes kembali," ucap dr Nadia saat ditanya detikcom.
Berbicara tentang tes COVID-19, Kemenkes juga merilis 114 laboratorium tes COVID-19 di DKI Jakarta dan sekitarnya yang terafiliasi dengan sistem NAR Kemenkes loh. Laboratorium tersebut merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan layanan telemedicine dan obat gratis.
Oleh karena itu, bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah dan ingin mendapatkan pelayanan telemedicine, wajib melakukan tes COVID-19 di 114 laboratorium yang telah disediakan ya.
Penting! Informasi ini hanya dikhususkan untuk pasien COVID-19 bergejala ringan atau tanpa gejala. Pasien yang bergejala sedang hingga berat wajib dirawat di rumah sakit.
Dikutip dari Promkes.go.id, Jumat (11/2/2022), berikut daftar 114 laboratorium di DKI Jakarta dan sekitarnya yang terafiliasi Kemenkes RI:
DKI Jakarta
Lab Kimia Farma
Lab Prodia
Lab RS Mayapada
Lab Intibios
Lab Klinik Pramita Jakarta
Lab PCR BUMAME
Lab Khusus Swabaja
Lab Khusus Fastlab
Lab Khusus Quick Test
Lab Khusus Briotest Medica Prima
Lab Khusus SmartcoLab
Dalam kesempatan yang sama, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan , dr Siti Nadia Tarmizi, memberikan arahan kepada masyarakat terkait hal yang harus dilakukan apabila habis bertemu seseorang yang positif Omicron. Menurutnya, ada tiga hal penting yang wajib dilakukan, yaitu:
Segera melakukan tes COVID-19 untuk mengetahui positif atau tidak
Apabila hasilnya negatif, tetap harus dikarantina selama 5 hari
Setelah 5 hari, dianjurkan untuk melakukan tes kembali.
"Berarti kita itu termasuk kontak erat, jadi segera lakukan tes untuk mengetahui apakah kita positif atau tidak. Kalaupun hasilnya negatif, kita harus karantina karena kita tahu ada masa inkubasi dari virus ini yang mungkin pada waktu kita tes itu belum positif. Jadi kita karantina selama 5 hari dan di hari ke 5 kita melakukan tes kembali," ucap dr Nadia saat ditanya detikcom.
Berbicara tentang tes COVID-19, Kemenkes juga merilis 114 laboratorium tes COVID-19 di DKI Jakarta dan sekitarnya yang terafiliasi dengan sistem NAR Kemenkes loh. Laboratorium tersebut merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan layanan telemedicine dan obat gratis.
Oleh karena itu, bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah dan ingin mendapatkan pelayanan telemedicine, wajib melakukan tes COVID-19 di 114 laboratorium yang telah disediakan ya.
Penting! Informasi ini hanya dikhususkan untuk pasien COVID-19 bergejala ringan atau tanpa gejala. Pasien yang bergejala sedang hingga berat wajib dirawat di rumah sakit.
Dikutip dari Promkes.go.id, Jumat (11/2/2022), berikut daftar 114 laboratorium di DKI Jakarta dan sekitarnya yang terafiliasi Kemenkes RI:
DKI Jakarta
Lab Kimia Farma
Lab Prodia
Lab RS Mayapada
Lab Intibios
Lab Klinik Pramita Jakarta
Lab PCR BUMAME
Lab Khusus Swabaja
Lab Khusus Fastlab
Lab Khusus Quick Test
Lab Khusus Briotest Medica Prima
Lab Khusus SmartcoLab
Jakarta Barat
RS Jantung Harapan Kita
RS Kanker Dharmais
RS Anak dan Ibu Harapan Kita
Lab. FK Univ Tarumanegara
Genelab
RS Pelni
Lab RS Puri Indah Pondok Indah
Lab RSUD Cengkareng, Jakarta
Lab RS Grha Kedoya
Lab RS Ciputra Citra Garden City
Lab Klinik Utama Rosela Indah
Lab RS Royal Taruma
Lab Klinik Utama Satria Medika
Lab Klinik Permata Indah
Lab Klinik Bioprima
Lab Klinik dr. Sander B
Lab RS Cendana
Lab RS Bina Sehat Mandiri
Lab PCR RS Ukrida
Jakarta Utara
Lab RS lnfeksi Prof. Dr, Sulianti Saroso
RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta
Lab RS Mitra Keluarga Kelapa Gading
Lab FK Univ. Atma Jaya
Laboratorium RS Royal Progress Jakarta
Laboratorium RS Grand Family Jakarta
Laboratorium RS Firdaus Jakarta
Laboratorium Klinik Indosehat 2003
Laboratorium RSUD Tugu Koja
Laboratorium RS Cinta Kasih Tzu Chi
Laboratorium RS Pantai Indah Kapuk
Laboratorium RS Islam Jakarta Sukapura
Laboratorium Hamera Kelapa Gading
Lab RS lnfeksi Prof. Dr, Sulianti Saroso
RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta
Lab RS Mitra Keluarga Kelapa Gading
Lab FK Univ. Atma Jaya
Laboratorium RS Royal Progress Jakarta
Laboratorium RS Grand Family Jakarta
Laboratorium RS Firdaus Jakarta
Laboratorium Klinik Indosehat 2003
Laboratorium RSUD Tugu Koja
Laboratorium RS Cinta Kasih Tzu Chi
Laboratorium RS Pantai Indah Kapuk
Laboratorium RS Islam Jakarta Sukapura
Laboratorium Hamera Kelapa Gading
Jakarta Pusat
Badan Litbang Kesehatan
BBLK Jakarta
Labkesda DKI Jakarta
Lembaga Biomolekuler Eijkman
Lab Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta
RSPAD Gatot Soebroto
Lab Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional
RSIA Bunda Jakarta
RS Pertamina Jaya
RSUD Tarakan Jakarta
RS AL Mintohardjo
Lab RS Husada
Lab RS Hermina Kemayoran
Lab RS Yarsi
Lab RS PGI Cikini
Lab RS Abdi Waluyo
Lab Pusat Riset Virus dan Kanker Patobiologi (PRVKP)
Lab RS dr. Abdul Radjak
Lab Klinik KYOAI Medical Service
Lab RS Islam Cempaka Putih Jakarta
Lab Klinik Medilab Jakarta
Lab RS St. Carolus
Lab RS Murni Teguh
Lab Khusus Bandung Scientific Technical Indonesia (BSTI)
Lab Klinik Utama Husada Setia
Balai Kesehatan Penerbangan
Jakarta Timur
BBTKL Jakarta
Laboratorium Kalbe Farma
RS Polri Dr. Soekanto Kramat Jati
Lab RSAU Esnawan Antariksa
Lab RSUP Persahabatan
Lab RS Pusat Otak Nasional
Lab RSU Antam Medika
Lab Farmalab
Lab RS Kartika Pulomas
Lab RS Tk. II Ridwan Maureksa
Lab RSU Univ Kristen Indonesia
Lab Klinik Tiara Medika Jakarta
Lab RS Islam Pondok Kopi
Lab Klinik Utama Taradita 48
Lab RS Tk. IV Cijantung Kesdam Jaya
Lab RS Premier Jatinegara
Lab Klinik Medika Prakarsa
Lab RS Pengayoman Cipinang
Lab RSU Adhyaksa
Lab Klinik Arahmah Medical Center
Lab RS Columbia Asia Jakarta
Lab Klinik Utama Insani Medical Center
Jakarta Selatan
RS Medistra
RS Fatmawati
Lab Klinik Medika Plaza
Lab RS Pondok Indah
Lab RS Pertamina Pusat
Lab Genomik Solidaritas Indonesia
Lab Klinik Tirta Medika
Lab RS MRCC Semanggi
Lab RS Siloam TB Simatupang
Lab Econolab Jakarta
Lab RS dr. Suyoto
Lab Khusus Speedlab
Lab Excellent Beneficial Diagnostic Center (EBDC)
Lab K-Lab
Lab Klinik Utama Pramita Cab Ragunan
Lab RS Metropolitan Medical Center (MMC)
Lab RS Tebet
Lab Klinik CITO Jakarta
Lab Khusus Swab Aja Cilandak
Lab Klinik Platinum Diagnostik
Lab Khusus Mylab
Lab PCR Klinik Good Doctor Medical Center