"Keselamatan dan Kesembuhan Pasien yang Kami Utamakan"

Masalah Saluran Cerna Anak: Penyebab dan Mengatasinya

 Berbagai masalah saluran cerna dapat ditemukan pada anak. Tiga keluhan yang sering dijumpai yaitu regurgitasi, diare, atau konstipasi.


























Regurgitasi atau gumoh sebenarnya merupakan keadaan fisiologis (normal) pada bayi; sekitar 60% bayi berusia 4 bulan mengalami regurgitasi minimal 1 kali per hari dan kejadian ini akan berkurang sejalan dengan bertambahnya usia. Sekitar 4-5% bayi yang masih mengalami regurgitasi pada usia 12 bulan. Penyebabnya lebih dihubungan dengan belum matangnya sistem saluran cerna terutama sfingter esofagus bawah (pintu antara kerongkongan dengan lambung). Yang penting, orangtua paham bahwa keadaan ini normal pada bayi dan tidak perlu dikhawatirkan selama pertumbuhan dan perkembangan normal serta tidak ada gangguan makan (rewel, menolak makan). Tindakan yang dapat dilakukan oleh orangtua adalah memberikan posisi 60 derajat antara alas tempat tidur dengan pinggang saat bayi terlentang. Pertahankan keadaan tersebut 1.5-2 jam. Tidak ada alasan menyetop ASI hanya karena bayi mengalami regurgitasi.

Diare umumnya disebabkan oleh infeksi, sebagain besar (60-70%) disebabkan oleh Rotavirus dan sebagian kecil oleh bakteri, serta penyebab lainnya. Seorang anak di bawah usia 3 tahun umumnya dapat mengalami episode diare sampai 2-3 kali setiap tahun. Pada diare akan terjadi kehilangan cairan dan elektrolit, oleh karena itu, tata laksana utama adalah mengganti kehilangan cairan dan elektrolit selama diare. Saat ini telah ada oralit hipoosmolar (kadar Na 75 meq/L) yang dianjurkan diberikan kepada anak yang mengalami diare untuk mengganti kehilangan cairan dan elektrolit. Oralit hipoosmolar telah terbukti dapat mengurangi jumlah tinja cair yang keluar maupun frekuensi diare.

Zinc elemental diberikan kepada anak yang mengalami diare, untuk memperbaiki permeabilitas saluran cerna dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dosis yang dianjurkan adalah 10 mg untuk bayi usia di bawah 6 bulan dan 20 mg untuk bayi usia di atas 6 bulan selama 10-14 hari. Oleh karena sebagian besar penyebabnya adalah infeksi, maka menjaga kebersihan, membiasakan pola hidup sehat, dan menjaga daya tahan tubuh merupakan syarat yang harus diperhatikan. Oleh karena sebagian besar diare pada anak disebabkan oleh Rotavirus, maka antibiotik tidak menjadi pertimbangan pertama dalam pengobatan diare, perlu kajian klinis yang cermat.

Pada bayi baru lahir (1 bulan), kita harus hati-hati dalam mengintepretasi diare. Frekuensi buang air besar 6x sehari dan tinja agak cair dapat sebagai keadaan fisiologis karena masih rendahnya enzim laktase yang berfungsi memecah laktosa (karbohidrat utama di dalam ASI maupun susu formula).

Konstipasi adalah berkurangnya frekuensi buang air besar dengan tinja yang keras dibanding biasanya. Sebelum mengatakan seorang anak mengalami konstipasi, kita harus memahami pola defekasi berdasarkan usianya. Pada anak di atas usia 6 bulan, frekuensi 2 hari sekali masih dianggap fisiologis, selama konsistensi tinja tetap lunak. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsistensi tinja. Komposisi kalsium dan forfor, perbandingan protein whey dan casein, kandungan karbohidrat, dan lemak dalam makanan dapat mempengaruhi konsistensi tinja.

Saluran cerna sehat

Saluran cerna merupakan organ yang unik. Bagaikan sebuah tabung yang terbentang dari mulut sampai ke anus dengan berbagai fungsi yang berkesinambungan pada tiap bagiannya. Dengan bantuan enzim yang terkandung pada air liur, makanan dikunyah dan didorong sampai ke dalam lambung. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, makanan didorong ke dalam usus halus dan usus besar. Di dalam usus halus, makan dicerna dan diserap sebagai zat nutrisi yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Saluran cerna juga berfungsi sebagai barier antara dunia luar dan dalam dari tubuh manusia.

Saluran cerna tersusun dari jaringan limfoid dan sebagian besar selnya menghasilkan antibodi. Jaringan limfoid pada saluran cerna merupakan jaringan limfoid terbesar di dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, saluran cerna sangat berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh (sistem imun) secara keseluruhan. Dengan mempunyai saluran cerna yang sehat, diharapkan anak lebih terlindungi dari berbagai bakteri patogen dan tolerans terhadap berbagai bahan makanan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dr. Badriul Hegar, PhD, SpA(K)

Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI - RSCM
Ikatan Dokter Anak Indonesia

Silahkan bagikan artikel ini jika menurut anda bermanfaat bagi oranglain.

Share:

Alergi Dingin

Alergi dingin adalah biduran yang muncul akibat udara dingin. Alergi dingin ditandai dengan bentol dan gatal di kulit yang muncul beberapa menit setelah terpapar suhu dingin.

Alergi dingin biasanya terjadi pada remaja yang beranjak dewasa. Reaksi alergi ini akan hilang dengan sendirinya, tetapi bisa juga diatasi dengan obat antialergi bila memang dirasa mengganggu. Setelah hilang, reaksi alergi dapat muncul kembali jika penderitanya terpapar suhu dingin.


Alergi dingin biasanya dapat sembuh total setelah beberapa tahun, tetapi bisa juga menetap seumur hidup.

Penyebab Alergi Dingin

Alergi dingin terjadi saat kulit terpapar air dingin atau udara dingin. Saat terpapar suhu dingin, tubuh akan melepaskan histamin, yaitu zat kimia yang menimbulkan reaksi alergi.

Belum diketahui mengapa udara dingin bisa menimbulkan reaksi alergi. Namun, kulit sensitif diduga merupakan salah satu faktor penyebabnya. Selain itu, faktor lain yang bisa meningkatkan risiko alergi dingin adalah:

  • Usia
    Anak-anak dan remaja merupakan kelompok usia yang paling sering terkena alergi dingin, tetapi biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa tahun.
  • Penyakit
    Alergi dingin lebih berisiko terjadi pada penderita kanker, hepatitis, atau orang yang baru saja terserang infeksi.
  • Keturunan
    Anak yang orang tuanya menderita alergi dingin juga berisiko menderita kondisi yang sama.

Gejala Alergi Dingin

Gejala utama alergi dingin adalah biduran. Biduran adalah bentol-bentol kemerahan di kulit yang terasa gatal. Ukuran bentol bisa beragam, mulai dari selebar kacang hijau hingga selebar buah anggur.

Gejala ini muncul pada kulit yang terkena suhu dingin, bisa air atau udara. Biduran lebih sering muncul akibat paparan udara yang lembap dan berangin. Saat suhu kulit mulai menghangat, gejala justru bisa memburuk. Biduran dapat berlangsung selama 2 jam sebelum akhirnya menghilang sendiri.

Selain biduran, alergi dingin juga dapat menimbulkan pembengkakan pada bagian tubuh yang menyentuh benda dingin, misalnya:

  • Pada tangan, akibat memegang benda dingin
  • Pada bibir, setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang dingin

Kapan harus ke dokter

Seperti telah disebutkan sebelumnya, biduran akibat alergi dingin umumnya berlangsung selama 2 jam. Bila biduran tidak membaik hingga 2 hari, segera periksakan ke dokter. Konsultasikan juga dengan dokter bila biduran makin meluas dan muncul demam.

Reaksi alergi parah (syok anafilaktik) bisa muncul bila seluruh tubuh terpapar oleh suhu dingin, misalnya saat berenang di air dingin. Kondisi ini bisa membahayakan nyawa. Segera ke instalasi gawat darurat (IGD) bila muncul gejala berupa:

  • Muka bengkak
  • Pandangan gelap
  • Keringat dingin
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas

Diagnosis Alergi Dingin

Untuk mengetahui apakah biduran yang Anda alami disebabkan oleh alergi dingin, cobalah letakkan es batu di kulit selama 5 menit. Jika setelah es batu diangkat muncul bentol merah pada kulit, kemungkinan besar Anda menderita alergi dingin.

Setelah itu, konsultasikan dengan dokter guna mengetahui penyebab biduran yang dialami. Dokter akan menanyakan gejala yang muncul dan penyakit yang pernah atau sedang diderita, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Dokter juga dapat mengulangi tes dengan es batu untuk memastikan alergi dingin.

Jika dokter mencurigai ada penyebab lain, pemeriksaan tambahan akan dilakukan, seperti tes darah atau tes urine. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan tergantung pada jenis penyakit yang dicurigai oleh dokter.

Pengobatan Alergi Dingin

Untuk mengetahui apakah biduran yang Anda alami disebabkan oleh alergi dingin, cobalah letakkan es batu di kulit selama 5 menit. Jika setelah es batu diangkat muncul bentol merah pada kulit, kemungkinan besar Anda menderita alergi dingin.

Setelah itu, konsultasikan dengan dokter guna mengetahui penyebab biduran yang dialami. Dokter akan menanyakan gejala yang muncul dan penyakit yang pernah atau sedang diderita, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Dokter juga dapat mengulangi tes dengan es batu untuk memastikan alergi dingin.

Jika dokter mencurigai ada penyebab lain, pemeriksaan tambahan akan dilakukan, seperti tes darah atau tes urine. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan tergantung pada jenis penyakit yang dicurigai oleh dokter.

Pengobatan Alergi Dingin

Alergi dingin dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat. Namun, jika gejala dirasa mengganggu, penderita bisa meredakannya dengan mengonsumsi obat-obatan, terutama jika muncul gejala alergi yang serius, seperti sesak napas.

Pengobatan utama alergi dingin adalah dengan menghindari paparan suhu dingin. Namun, jika Anda harus beraktivitas di suhu dingin sehingga reaksi alergi tidak bisa dihindari, konsumsilah obat-obatan untuk meredakan gejala dan mencegah reaksi alergi muncul kembali.

Obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi dingin adalah obat antihistamin. Jenis obat antihistamin yang biasanya diberikan adalah cetirizine, loratadine, atau desloratadine.

Obat antagonis H2, seperti ranitidin, famotidine, dan cimetidine, juga dapat membantu meredakan gejala alergi dingin. Obat tersebut bisa diberikan jika antihistamin biasa tidak manjur.

Obat-obatan lain yang juga dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi dingin adalah:

  • Kortikosteroid
  • Capsaicin oles
  • Omalizumab
  • Obat agonis reseptor leukotriene, seperti zafirlukast dan monteluklast

Pada penderita alergi dingin yang terserang syok anafilaktik, dokter akan memberikan suntikan epinephrine.

Pencegahan Alergi Dingin

Meski gejala alergi dingin dapat sembuh dengan sendirinya dan bisa diredakan dengan obat-obatan, sebisa mungkin tetap hindari paparan udara dingin untuk mencegah reaksi alergi.

Pencegahan alergi dingin dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:

  • Melindungi kulit dari paparan udara, air, atau benda yang dingin
  • Menghindari konsumsi makanan dan minuman dingin untuk mencegah tenggorokan membengkak
  • Mengonsumsi obat sesuai resep dokter
  • Memberitahu dokter atau petugas medis sebelum operasi, untuk mencegah timbulnya reaksi alergi dingin di ruang operasi
  • Berkonsultasi dengan dokter mengenai perlu tidaknya mengonsumsi obat antihistamin sebelum bepergian ke tempat yang cuacanya dingin
Terakhir diperbarui: 1 April 2022

Ditinjau oleh: dr. Pittara

Share:

Diabetes Mellitus pada Anak dan Remaja

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial mengganggu tumbuh kembang anak. Pada anak dikenal 2 jenis diabetes yang paling banyak dijumpai, yaitu DM tipe-1 dengan jumlah kadar insulin rendah akibat kerusakan sel beta pankreas, dan DM tipe-2 yang disebabkan oleh resistensi insulin, walaupun kadar insulin dalam darah normal. Faktor penyebab utama DM tipe-1 adalah faktor genetik dan autoimun, sedangkan pada DM tipe-2 biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan kegemukan.

 


Gejala klinis DM yang khas adalah anak banyak makan, minum, dan sering kencing. Gejala lainnya, seperti berat badan turun, lemah, ngompol, infeksi jamur, luka  yang sulit sembuh, pengelihatan kabur, kulit yang sering terasa gatal-gatal dan kering, rasa kebal dan sering merasa kesemutan di kaki. Namun, pada kenyataannya gejala-gejala tersebut seringkali tidak timbul jelas sehingga diagnosis DM sering terlewatkan. Selanjutnya, mungkin saja anak dapat mengalami “Kegawatan Diabetes” dengan keluhan seperti nyeri perut, sesak napas, muntah berulang, dehidrasi, bahkan hingga penurunan kesadaran.

Pada anak, DM tipe-1 merupakan jenis DM yang paling sering ditemukan. DM tipe-1 sangat tergantung pada penggunaan insulin sebagai terapi utama, di samping tindakan penunjang seperti pengaturan makan, menjaga perubahan berat badan, olahraga yang teratur, dan sebagainya. DM tipe-1 memerlukan pengobatan seumur hidup sampai dewasa, sehingga perlu pemahaman orang tua dan pasien agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal. Berbeda dengan DM tipe-1 yang tidak bisa dicegah, kejadian DM tipe -2 pada anak dapat dicegah atau ditunda dengan pola diet seimbang dan olahraga yang teratur.

 

Semakin banyak yang memahami tentang DM pada anak, diharapkan kewaspadaan orang tua, guru, dan komunitas terhadap DM semakin meningkat sehingga penanganan penyakit ini dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Pada akhirnya, anak dapat tumbuh dan berkembang  dengan baik layaknya anak sehat lainnya.

 

UKK Endokrinologi

Silahkan bagikan artikel ini jika menurut anda bermanfaat bagi oranglain.

Share:

Penyebab Masuk Angin dan Cara Mencegahnya

Masuk angin merupakan salah satu kondisi yang sering terjadi pada musim hujan atau saat cuaca dingin. Hal ini membuat sebagian orang meyakini bahwa masuk angin terjadi akibat banyak angin yang masuk ke dalam tubuh. Namun, apakah benar demikian dan bagaimana cara mencegahnya?

Masuk angin sebenarnya tidak ada dalam istilah medis dan bukanlah suatu penyakit. Istilah ini digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menggambarkan berbagai keluhan, seperti demam, menggigil, tidak enak badan, pegal-pegal, perut kembung, dan sering sendawa.


Masuk angin umumnya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan minum air hangat. Selain itu, langkah pencegahan pun dapat dilakukan sebelum masuk angin menyerang Anda.

Penyebab dan Ciri-Ciri Masuk Angin

Banyak masyarakat yang percaya bahwa masuk angin dapat terjadi akibat sering kehujanan atau terkena angin. Inilah alasan mengapa masuk angin sering dikaitkan dengan musim hujan.

Padahal, cuaca dingin saat musim hujan bukanlah penyebab utama terjadinya masuk angin, melainkan daya tahan tubuh yang cenderung menurun selama musim ini.

Saat musim hujan, paparan sinar matahari akan berkurang dan memengaruhi produksi vitamin D dalam tubuh, sedangkan vitamin D adalah salah satu nutrisi yang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh.

Daya tahan tubuh yang menurun disertai padatnya aktivitas, kurang tidur, dan tidak menjaga asupan makanan, bisa membuat siapa saja rentan mengalami berbagai penyakit dengan gejala yang telah disebutkan di atas.

Selain itu, masuk angin juga ditandai dengan gejala, seperti sakit kepala, nyeri otot, nafsu makan menurun, mudah lelah, sakit perut, sering buang angin, dan diare.

Berbagai Cara Mencegah Masuk Angin

Salah satu cara efektif untuk mencegah masuk angin adalah dengan menjaga daya tahan tubuh. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar daya tahan tubuh tetap terjaga:

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih setidaknya 8 gelas per hari
  • Mencukupi waktu istirahat dengan tidur malam selama 7–8 jam
  • Berolahraga secara rutin
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan, setelah dari kamar mandi, dan setelah menyentuh hewan
  • Mengenakan jaket atau pakaian yang tebal saat cuaca dingin
  • Mengonsumsi vitamin untuk menjaga sistem imun

Nah, sekarang Anda sudah tahu kan bahwa masuk angin bukanlah penyakit, melainkan istilah umum dari beberapa keluhan yang telah disebutkan di atas. Kondisi ini pun umumnya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Namun, jika keluhan masuk angin tidak kunjung hilang atau bertambah berat dan disertai gejala, seperti nyeri dada, muntah terus-menerus, nyeri kepala hebat, demam lebih dari 39⁰C, hingga sulit makan atau minum, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Terakhir diperbarui: 3 Agustus 2021

Ditinjau oleh: dr. Sienny Agustin

Rondanelli, et al. (2018). Self-care for Common Colds: The Pivotal Role of Vitamin D, Vitamin C, Zinc, and Echinacea in Three Main Immune Interactive Clusters (Physical Barriers, Innate and Adaptive Immunity) Involved during an Episode of Common Colds—Practical Advice on Dosages and on the Time to Take These Nutrients/Botanicals in order to Prevent or Treat Common Colds. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, doi: 10.1155/2018/5813095.
Ikäheimo, et al. (2016). A Decrease In Temperature and Humidity Precedes Human Rhinovirus Infections In A Cold Climate. Viruses, 8(9), pp. 244.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2017). Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Sepele? Ini 5 Penyakit yang Memiliki Gejala Serupa Masuk Angin.
National Health Service UK (2019). Health A to Z. Farting (flatulence).
Mayo Clinic (2021). Diseases & Conditions. Common cold.
Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. Fever.
Pratt, E. Healthline (2019). You’re More Likely to Get Sick in the Winter–But Not for the Reasons You Think.
Stoppler, M. MedicineNet. 10 Tips to Prevent The Common Cold.
Duda, K. Verywell Health (2020). Can Cold Weather Make You Sick?
Clopton, J. WebMD (2020). IS It Flu, Or Flu-Like? It’s Miserable Either Way.
Share:

Nyeri Kepala Karena Kehujanan? Ini Sebabnya

Benarkah jika kepala kita kena air hujan maka dapat menyebabkan sakit kepala atau pusing? Kenapa bisa demikian? Berikut penjelasan dr. M. Anwar Irzan dan tips pencegahannya.

“Awas jangan kena hujan-hujanan, apalagi gerimis. Nanti pusing, lho!” Mungkin Anda pernah mendengar, atau mungkin Anda pernah mengalaminya sendiri? Benarkah jika kepala kita kena air hujan maka dapat menyebabkan sakit kepala atau pusing?

Belum ada penelitian yang menjabarkan hubungan sakit kepala dan pusing yang ditimbulkan akibat paparan air hujan. Namun bagaimana pun, dari penelusuran reaksi dan mekanisme tubuh dapat ditarik rantai asumsi yang logis. Berikut ini adalah kemungkinan paling kuat dari pencetus sakit kepala dan pusing akibat paparan air hujan:



1. Perubahan Suhu Tubuh yang Mendadak

?Umumnya penyebab orang menjadi sakit setelah kehujanan disebabkan oleh paparan suhu dingin yang tidak biasa atau mendadak sehingga menurunkan sistem kekebalan tubuh dan penyempitan pembuluh darah.

Air hujan akan membuat suhu tubuh lebih dingin terutama di daerah kepala, kondisi ini membuat tubuh berusaha mengeluarkan energi lebih besar untuk mengurangi rasa dingin ini. Hal inilah yang membuat orang jadi sakit atau memicu sakit kepala. Penyebab lainnya adalah tekanan udara yang rendah saat hujan atau mendung turut mengakibatkan penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga memicu terjadinya sakit kepala atau penyakit infeksi lainnya.

2. Infeksi Ketika hujan atau cuaca dingin, virus akan menyebar lebih cepat dan menginfeksi satu sama lain yang membuat seseorang menjadi lebih mudah sakit karena sistem kekebalan tubuh yang menurun.

3. Kandungan di Air Hujan

Selain itu air hujan yang turun juga mengandung gas-gas atau senyawa yang ada di udara sehingga lebih bersifat asam. Hujan yang turun rintik-rintik atau gerimis membuat konsentrasi asam dari gas dan senyawa ini semakin besar, sehingga orang bisa tetap sakit meski hanya kena gerimis.

Lalu apa yang dapat dilakukan untuk pencegahannya? Berikut penjelasannya:

Pencegahan Pusing & Sakit Kepala Akibat Air Hujan

  • Jika menggunakan kendaraan bermotor saat hujan sebaiknya menggunakan pakaian pelindung yang tebal seperti sweater atau jaket yang dilapisi dengan jas hujan. Serta jangan lupa mengonsumsi suplemen atau vitamin untuk meningkatkan stamina tubuh jika sering kehujanan.

  • Beberapa penyakit yang bisa muncul setelah kehujanan seperti sakit kepala atau pusing, flu baik akibat virus atau paparan udara dingin, rentan terkena penyakit infeksi menular serta tubuh yang basah dan pakaian lembab bisa menyebabkan gatal dan jamur di kulit.

  • Disarankan segera membilas rambut yang terkena air hujan sebagai cara menghilangkan senyawa-senyawa dan gas bersifat asam yang terbawa dalam air hujan, serta mengganti pakaian yang basah agar suhu tubuh tidak semakin dingin yang membuat kekebalan tubuh makin menurun dan menghindari masalah kulit.

Share:

Hujan..Pusing Kepala Barbie..

Seseorang kadang tidak bisa memprediksi kapan akan turun hujan sehingga membuatnya basah-basahan akibat kehujanan. Tapi kehujanan bisa membuat orang jadi sakit, kenapa begitu?

Umumnya penyebab orang menjadi sakit setelah kehujanan disebabkan oleh paparan suhu dingin yang tidak biasa atau mendadak sehingga menurunkan sistem kekebalan tubuh dan penyempitan pembuluh darah.

Ketika hujan atau cuaca dingin, virus akan menyebar lebih cepat dan menginfeksi satu sama lain yang membuat seseorang menjadi lebih mudah sakit karena sistem kekebalan tubuh yang menurun. Air hujan akan membuat suhu tubuh lebih dingin terutama di daerah kepala, kondisi ini membuat tubuh berusaha mengeluarkan energi lebih besar untuk mengurangi rasa dingin ini. Selain itu air hujan yang turun juga mengandung gas-gas atau senyawa yang ada di udara sehingga lebih bersifat asam. Hujan yang turun rintik-rintik atau gerimis membuat konsentrasi asam dari gas dan senyawa ini semakin besar, sehingga orang bisa tetap sakit meski hanya kena gerimis.

Penyebab lainnya adalah tekanan udara yang rendah saat hujan atau mendung turut mengakibatkan penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga memicu terjadinya sakit kepala atau penyakit infeksi lainnya.


Penelitian
Dalam sebuah studi yang melibatkan 25 anak-anak dan remaja yang memiliki riwayat penyakit migrain dan sakit kepala kronis, ditemukan kesimpulan anak-anak cederung lebih sering sakit kepala saat cuaca hujan atau kelembabannya lebih tinggi dari biasanya. Partisipan yang ikut dalam studi ini hampir 3 kali lebih memungkinkan menderita sakit kepala ketika cuaca hujan atau kelembaban tinggi dibandingkan saat kondisi udaranya kering.

Pada studi tersebut, peneliti memberikan anak-anak komputer genggam yang dapat merekam gejala sakit kepala selama dua minggu. Setelahnya peneliti membandingkan informasi tersebut dengan kondisi cuaca yang ada saat itu.

 

Tips menghindari pusing

Karena terjadi penurunan suhu tubuh yang drastis saat terkena air hujan, dianjurkan sebaiknya kita mandi air hangat, agar suhu kita cepat kembali normal.

Cara lainnya, disarankan segera membilas rambut yang terkena air hujan sebagai cara menghilangkan senyawa-senyawa dan gas bersifat asam yang terbawa dalam air hujan, serta mengganti pakaian yang basah agar suhu tubuh tidak semakin dingin yang membuat kekebalan tubuh makin menurun dan menghindari masalah kulit.

Mengapa kalau sengaja mandi hujan tidak gampang sakit? Saat kita sengaja "mandi hujan" maka seluruh tubuh basah, dan membuat suhu di tubuh jadi sama. Apalagi kalau kita bermain, tubuh kita akan mengeluarkan enegi yang akan diubah menjadi panas. Dengan begitu suhu badan kita yang panas bisa menangkal suhu dingin yang disebabkan guyuran air hujan.

Tak ada salahnya bermain di bawah hujan, asal hati-hati dengan petir, ya. Perhatikan juga lokasinya. Kalau tinggal di kota besar atau wilayah industri, air hujan yang turun bersifat lebih asam. Sebaiknya mandi lagi setelah bermain di bawah hujan.

 

Sumber :

www.kompas.com

Share:

Nutrisi Pada Remaja

Fenomena pertumbuhan pada masa remaja menuntut kebutuhan nutrisi yang tinggi agar tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal karena nutrisi dan pertumbuhan merupakan hubungan integral. Tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada masa ini dapat berakibat terlambatnya pematangan seksual dan hambatan pertumbuhan linear. Pada masa ini pula nutrisi penting untuk mencegah terjadinya penyakit kronik yang terkait nutrisi pada masa dewasa kelak, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker dan osteoporosis.

Sebelum masa remaja, kebutuhan nutrisi anak lelaki dan anak perempuan tidak dibedakan, tetapi pada masa remaja terjadi perubahan biologik dan fisiologik tubuh yang spesifik sesuai gender (gender specific) sehingga kebutuhan nutrienpun menjadi berlainan. Sebagai contoh, remaja perempuan membutuhkan zat besi lebih banyak karena mengalami menstruasi setiap bulan.

Selain perubahan biologik dan fisiologik, remaja juga mengalami perubahan psikologik dan sosial. Terdapat variasi waktu dan lamanya berlangsung masa transisi dari anak menjadi manusia dewasa yang dipengaruhi oleh faktor sosio-kultural dan ekonomi. Selain itu, remaja bukanlah kelompok yang homogen walaupun berada dalam lingkungan sosio-kultural yang sama dengan variasi lebar dalam hal perkembangan, maturitas dan gaya hidup. Penelitian Blum (1991) pada remaja 15-18 tahun, didapatkan bahwa remaja lelaki lebih percaya diri, merasa lebih bahagia dan sehat serta lebih tidak rentan dibandingkan remaja perempuan yang cenderung merasa kurang puas akan keadaan tubuhnya, kepribadian serta kesehatannya.

Masalah nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien, khususnya anemia defisiensi zat besi, serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan perawakan pendek maupun gizi lebih sampai obesitas dengan ko-morbiditasnya yang keduanya seringkali berkaitan dengan perilaku makan salah.

Kebutuhan nutrisi

Tingginya kebutuhan energi dan nutrien pada remaja dikarenakan perubahan dan pertambahan berbagai dimensi tubuh (berat badan, tinggi badan), massa tubuh serta komposisi tubuh sebagai berikut:

Tinggi badan

  • Sekitar 15 - 20% tinggi badan dewasa dicapai pada masa remaja.
  • Percepatan tumbuh anak lelaki terjadi lebih belakangan serta puncak ypercepatan lebih tinggi dibanding anak perempuan. Pertumbuhan linear dapat melambat atau terhambat bila kecukupan makanan / energi sangat kurang atau energy expenditure meningkat misal pada atlet.

Berat badan

  • Sekitar 25 - 50% final berat badan ideal dewasa dicapai pada masa remaja.
  • Waktu pencapaian dan jumlah penambahan berat badan sangat dipengaruhi yasupan makanan / energi dan energy expenditure.

Komposisi tubuh

  • Pada masa pra-pubertas proporsi jaringan lemak dan otot maupun massa ytubuh tanpa lemak (lean body mass) pada anak lelaki dan perempuan sama.
  • Anak lelaki yang sedang tumbuh pesat, penambahan jaringan otot lebih ybanyak daripada jaringan lemak secara proporsional, demikian pula massa tubuh tanpa lemak dibanding anak perempuan.
  • Jumlah jaringan lemak tubuh pada orang dewasa normal adalah 23% pada yperempuan dan 15% pada lelaki.
  • Sekitar 45% tambahan massa tulang terjadi pada masa remaja dan pada yakhir dekade ke-dua kehidupan 90% massa tulang tercapai.
  • Terjadi kegagalan penambahan massa tulang pada perempuan dengan ypubertas terlambat sehingga kepadatan tulang lebih rendah pada masa dewasa. Nutrisi merupakan salah satu faktor lingkungan yang turut menentukan awitan pubertas.
  • Pemantauan pertumbuhan selama pubertas dapat menggunakan indeks TB/U, BB/TB dan IMT/U (indeks massa tubuh menurut umur). Rumus IMT = BB/TB.

Nutrisi pada masa remaja hendaknya dapat memenuhi beberapa hal di bawah ini:

  1. Mengandung nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif serta maturasi seksual.
  2. Memberikan cukup cadangan bila sakit atau hamil.
  3. Mencegah awitan penyakit terkait makanan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, osteoporosis dan kanker.
  4. Mendorong kebiasaan makan dan gaya hidup sehat.

Pada remaja yang sedang mengalami pertumbuhan fisik pesat serta perkembangan dan maturasi seksual, pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan hal yang mutlak dan hakiki. Defisiensi energi dan nutrien yang terjadi pada masa ini dapat berdampak negatif yang dapat melanjut sampai dewasa. Kebutuhan nutrisi remaja dibahas berikut ini:

Energi

Kebutuhan energi remaja dipengaruhi oleh aktivitas, metabolisme basal dan peningkatan kebutuhan untuk menunjang percepatan tumbuh-kembang masa remaja. Metabolisme basal (MB) sangat berhubungan erat dengan jumlah massa tubuh tanpa lemak (lean body mass) sehingga MB pada lelaki lebih tinggi daripada perempuan yang komposisi tubuhnya mengandung lemak lebih banyak. Karena usia saat terjadinya percepatan tumbuh sangat bervariasi, maka perhitungan kebutuhan energi berdasarkan tinggi badan (TB) akan lebih sesuai.

Percepatan tumbuh pada remaja sangat rentan terhadap kekurangan energi dan nutrien sehingga kekurangan energi dan nutrien kronik pada masa ini dapat berakibat terjadinya keterlambatan pubertas dan atau hambatan pertumbuhan.

Protein

Kebutuhan protein pada remaja ditentukan oleh jumlah protein untuk rumatan masa tubuh tanpa lemak dan jumlah protein yang dibutuhkan untuk peningkatan massa tubuh tanpa lemak selama percepatan tumbuh. Kebutuhan protein tertinggi pada saat puncak percepatan tinggi terjadi (perempuan 11-14 tahun, lelaki 15-18 tahun) dan kekurangan asupan protein secara konsisten pada masa ini dapat berakibat pertumbuhan linear berkurang, keterlambatan maturasi seksual serta berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam makanan, selain juga sebagai sumber serat makanan. Jumlah yang dianjurkan adalah 50% atau lebih dari energi total serta tidak lebih dari 10-25% berasal dari karbohidrat sederhana seperti sukrosa atau fruktosa.

Di Amerika Serikat, konsumsi minuman ringan (soft drinks) memasok lebih dari 12% kalori yang berasal dari karbohidrat dan konsumsinya meningkat 3 kali lipat pada dua dekade terakhir ini. Penelitian Josep di Jakarta (2010) pada remaja siswa SMP didapatkan bahwa siswa yang mengonsumsi minuman bersoda 3-4 kali per minggu berisiko untuk terjadi gizi lebih.

Lemak

Tubuh manusia memerlukan lemak dan asam lemak esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan normal. Pedoman makanan di berbagai negara termasuk Indonesia (gizi seimbang), menganjurkan konsumsi lemak tidak lebih dari 30% dari energi total dan tidak lebih dari 10% berasal dari lemak jenuh.

Sumber utama lemak dan lemak jenuh adalah susu, daging (berlemak), keju, mentega / margarin, dan makanan seperti cake, donat, kue sejenis dan es krim, dan lain-lain.

Mineral

Kalsium (Ca). Kebutuhan kalsium pada masa remaja merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu kehidupan karena remaja mengalami pertumbuhan skeletal yang dramatis. Sekitar 45% dari puncak pembentukan massa tulang berlangsung pada masa remaja, sehingga kecukupan asupan kalsium menjadi sangat penting untuk kepadatan masa tulang serta mencegah risiko fraktur dan osteoporosis. Pada usia 17 tahun, remaja telah mencapai hampir 90% dari masa tulang dewasa, sehingga masa remaja merupakan peluang (window of opportunity) untuk perkembangan optimal tulang dan kesehatan masa depan.

Angka kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan untuk kelompok remaja adalah 1.300 mg per hari. Susu merupakan sumber kalsium terbaik, disusul keju, es krim, yogurt. Kini banyak makanan dan minuman yang difortifikasi dengan kalsium yang setara dengan kandungan kalsium pada susu (300mg per saji). Terdapat pula kalsium dalam bentuk sediaan farmasi (dalam bentuk karbonat, sitrat, laktat atau fosfat) dengan absorpsi sekitar 25-35%. Preparat kalsium akan diabsorpsi lebih efisien bila dikonsumsi bersama makanan dengan dosis tidak lebih dari 500 mg.

Zat besi (Fe). Seperti halnya kalsium, kebutuhan zat besi pada remaja baik perempuan maupun lelaki meningkat sejalan dengan cepatnya pertumbuhan dan bertambahnya massa otot dan volume darah. Pada remaja perempuan kebutuhan lebih banyak dengan adanya menstruasi. Kebutuhan pada remaja lelaki 10-12 mg/hari dan perempuan 15 mg/hari. Besi dalam bentuk neme yang
terdapat pada sumber hewani lebih mudah diserap dibanding besi non-heme yang terdapat pada biji-bijian atau sayuran.

Seng (Zn).Seng berperan sebagai metalo-enzyme pada proses metabolisme serta penting pada pembentukan protein dan ekspresi gen. Konsumsi seng yang adekuat penting untuk proses percepatan tumbuh dan maturasi seksual. Seperti halnya dengan kekurangan energi dan protein, kekurangan seng dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan dan kematangan seksual. Daging merah, kerang dan biji-bijian utuh merupakan sumber seng yang baik.

Vitamin

Vitamin A. Selain penting untuk fungsi penglihatan, vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan, reproduksi dan fungsi imunologik. Kekurangan vitamin A awal ditandai dengan adanya buta senja. Sumber vitamin A utama : serealia siap saji, susu, wortel, margarin dan keju. Sumber β- karoten sebagai pro-vitamin A yang sering dikonsumsi remaja berupa wortel, tomat, bayam dan sayuran hijau lain, ubi jalar merah dan susu.

Vitamin E. Vitamin E dikenal sebagai antioksidan yang penting pada remaja karena pesatnya pertumbuhan. Meningkatnya konsumsi makanan yang mengandung vitamin E merupakan tantangan karena makanan sumber vitamin E umumnya mengandung lemak tinggi.

Vitamin C . Keterlibatannya dalam pembentukan kolagen dan jaringan ikat menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa percepatan pertumbuhan dan perkembangan. Status vitamin C pada remaja perokok lebih rendah walaupun telah mengonsumsinya dalam jumlah cukup dikarenakan stres oksidatif sehingga mereka memerlukan tambahan vitamin C hingga 35 mg per hari.

Folat. Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan protein sehingga kebutuhan folat meningkat pada masa remaja. Kekurangan folat menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik dan kecukupan folat pada masa sebelum dan selama kehamilan dapat mengurangi kejadian spina bifida pada bayi.

Lain-lain

Serat (fiber). Serat makanan penting untuk menjaga fungsi normal usus dan mungkin berperan dalam pencegahan penyakit kronik seperti kanker, penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus tipe-2. Asupan serat yang cukup juga diduga dapat menurunkan kadar kolesterol darah, menjaga kadar gula darah dan mengurangi risiko terjadinya obesitas. Kebutuhan serat per hari dapat dihitung dengan rumus : ( umur + 5 ) gram dengan batas atas sebesar ( umur + 10 ) gram.

Masalah nutrisi pada remaja

Masalah nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien, khususnya anemia defisiensi zat besi, serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan perawakan pendek maupun gizi lebih sampai obesitas dengan ko-morbiditasnya yang keduanya seringkali berkaitan dengan perilaku makan salah dan gaya hidup.

Laporan hasil beberapa penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kebanyakan remaja kekurangan vitamin dan mineral dalam makanannya antara lain folat, vitamin A dan E, Fe, Zn, Mg, kalsium dan serat. Hal ini lebih nyata pada perempuan dibanding lelaki, tetapi sebaliknya tentang asupan makanan yang berlebih (lemak total, lemak jenuh, kolesterol, garam dan gula) terjadi lebih banyak pada lelaki daripada perempuan.

Isu masalah nutrisi pada remaja

  1. Defisiensi besi, anemia defisiensi besi dan defisiensi mikronutrien lain.
    Anemia merupakan masalah nutrisi utama pada remaja dan umumnya pola makan salah sebagai penyebabnya di samping infeksi dan menstruasi. Prevalensi anemia pada remaja cukup tinggi. Sukarjo dkk di Jawa Timur (2001) mendapatkan prevalensi sebesar 25.8% pada remaja perempuan dan 12.1% pada remaja lelaki usia 12-15 tahun, sedangkan laporan Sunarno dan Untoro (2002) pada SKRT 1995 menunjukkan angka 45.8% dan 57.1% masing-masing pada anak sekolah lelaki dan perempuan usia 10-14 tahun. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan defisiensi besi dengan gangguan proses kognitif yang membaik setelah mendapat suplementasi zat besi.
  2. Gizi kurang dan perawakan pendek
    Perawakan pendek pada remaja seringkali ditemukan pada populasi dengan kejadian malnutrisi tinggi, prevalensi berkisar antara 27 - 65% pada 11 studi oleh ICRW (International Centre for Research on Women). Gizi kurang kronik yang mengakibatkan perawakan pendek merupakan penyebab terjadinya hambatan pertumbuhan dan maturasi, memperbesar risiko obstetrik, dan berkurangnya kapasitas kerja.
  3. Obesitas
    Obesitas pada masa remaja cenderung menetap hingga dewasa dan makin lama obesitas berlangsung makin besar korelasinya dengan mortalitas dan morbiditas. Obesitas sentral (rasio lingkar pinggang dengan panggul) terbukti berkorelasi terbalik dengan profil lipid padal penelitian longitudinal Bogalusa. Obesitas juga menimbulkan masalah besar kesehatan dan sosial, dan pengobatan tidak saja memerlukan biaya tinggi tetapi seringkali juga tidak efektif. Karenanya pencegahan obesitas menjadi sangat penting dan remaja merupakan target utama.
  4. Perilaku dan pola makan remaja.
    Pola makan remaja seringkali tidak menentu yang merupakan risiko terjadinya masalah nutrisi. Bila tidak ada masalah ekonomi ataupun keterbatasan pangan, maka faktor psiko-sosial merupakan penentu dalam memilih makanan. Gambaran khas pada remaja yaitu : pencarian identitas, upaya untuk ketidaktergantungan dan diterima lingkungannya, kepedulian akan penampilan, rentan terhadap masalah komersial dan tekanan dari teman sekelompok (peer group) serta kurang peduli akan masalah kesehatan, akan mendorong remaja kepada pola makan yang tidak menentu tersebut. Kebiasaan makan yang sering terlihat pada remaja antara lain ngemil (biasanya makanan padat kalori), melewatkan waktu makan terutama sarapan pagi, waktu makan tidak teratur, sering makan fast foods, jarang mengonsumsi sayur dan buah ataupun produk peternakan (dairy foods) serta diet yang salah pada remaja perempuan. Hal tersebut dapt mengakibatkan asupan makanan tidak sesuai kebutuhan dan gizi seimbang dengan akibatnya terjadi gizi kurang atau malahan sebaliknya asupan makanan berlebihan menjadi obesitas. Remaja perempuan cenderung pada asupan makanan yang kurang, terlebih bila terjadi kehamilan.
    Di negara berkembang, sering terjadi gangguan perilaku makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia terutama pada perempuan yang berkorelasi dengan body image yang negatif. Karenanya penting membangun body image dan self esteem yang positif pada remaja dalam upaya promosi kesehatan dan gizi serta pencegahan obesitas.

Ringkasan

Fenomena pertumbuhan pada masa remaja menuntut kebutuhan nutrisi yang tinggi agar tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal. Tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada masa ini dapat berakibat terlambatnya pematangan seksual dan hambatan pertumbuhan linear.

Pada masa ini pula nutrisi penting untuk mencegah terjadinya penyakit kronik yang terkait nutrisi pada masa dewasa kelak, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker dan osteoporosis.

Masalah nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien, khususnya anemia defisiensi zat besi, serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan perawakan pendek maupun gizi lebih sampai obesitas dengan ko-morbiditasnya yang keduanya seringkali berkaitan dengan perilaku makan salah dan gaya hidup.

Daftar Bacaan

  1. Stang J, Story M (eds) Guidelines for Adolescent Nutrition Service (2005) diunduh dari http://www.epi.umn.edu/let/pubs/adol_book.htm
  2. Blum RW. Global trends in adolescent health. J Amer Med Assoc 1991;265:2711-9
  3. Haider R. Adolescent Nutrition: A review of the Situation in Selected South-East Asian Countries. WHO 2006.
  4. Story M, Stang J. Nutrition needs of adolescents. In: Stang J, Story M (eds) Guidelines for Adolescent Nutrition Service (2005) diunduh dari http://www.epi.umn.edu/let/pubs/adol_book.htm
  5. Rome ES, Vazquez IM, Blazar NE. Adolescence: healthy and disordered eating. Dalam: Walker WA, Watkins JB, Duggan C, penyunting. Nutrition in pediatrics: basic science and applications. Edisi ke-3. London: Decker, 2003. h. 861-77
  6. Kennedy E, Goldberg J. What are American children eating? Implication for public policy. Nutr Rev 1995;53(5):111-26
  7. Harrington S. The Role of Sugar-Sweetened Beverage Consumption in Adolescent Obesity: A Review of the Literature. The Journal of School Nursing 2008;24(1):3-12
  8. Josep R. Hubungan antara indeks massa tubuh dengan perilaku konsumsi minuman manis pada siswa SMP : Sebuah survei di salah satu SMP swasta di Jakarta. Tugas penelitian di Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Dept I.Kesehatan Anak, FKUI (2010)
  9. Soekarjo DD, de Pee S, Bloem MW, et al. Socio-economic status and puberty are the main factors detemining anaemia in adolescent girls and boys in East-Java, Indonesia. Eur J Clin Nutr. 2001;55(11):932-9
  10. Sunarno RW, Untoro R. Paper dipresentasikan di WHO Regional Meeting on Adolescent Nutrition ln Chandigarh, India, 16-17 September 2002.
  11. Nelson M. Anaemia in adolescent girls: effects on cognitive function and activity. Proc Nutr Soc 1996;55:359-67
  12. Kurz KM, Johnson-Welch C. The nutrition and lives of adolescents in developing countries: Findings from the nutrition of adolescent girls research program. ICRW , 1994. Dikutip dari Delisle H. Should adolescents be specifically targeted for nutrition in developing countries? To addresswhich problem and how? Diunduh dari http://www.idpas.org/pdf/1803ShouldAdolescentBeTargeted.pdf
  13. Freedman DS, Dietz WH, Srinivasan SR, Berenson GS. The Relation of Overweight to Cardiovascular Risk Factors Among Children and Adolescents: The Bogalusa Heart Study Pediatrics 1999;103(6):1175-82
  14. Delisle H. Should adolescents be specifically targeted for nutrition in developing countries? To addresswhich problem and how? Diunduh dari http://www.idpas.org/pdf/1803ShouldAdolescentBeTargeted.pdf

 

Sumber : Buku Bunga Rampai Keseharan Remaja

 

Silahkan bagikan artikel ini jika menurut anda bermanfaat bagi oranglain.

Share:

Pola Hidup Sehat: Inilah 10 Cara Menerapkan Pola Hidup Sehat yang Baik dan Benar!

 

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk semua orang. Apabila kita sakit, tentu kita akan mengalami berbagai hambatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi manusia menjadi mendapatkan berbagai kemudahan. Namun, hal ini juga berdampak kurang baik misalnya timbulnya pola hidup yang tidak sehat.

Pola hidup yang tidak sehat berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya adalah menyebabkan meningkatnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini termasuk kedalam penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di banyak negara di dunia. Oleh karena itu, penting untuk kita selalu menerapkan pola hidup yang sehat. Mari simak artikel pola hidup sehat di bawah ini.

Apa itu pola hidup sehat?

Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai apa saja komponen pola hidup sehat, pertama-tama mari kita pahami tentang apa itu pola hidup sehat. Pola hidup sehat merupakan kebiasaan hidup yang kita lakukan dengan memperhatikan semua aspek kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.

Oleh sebab itu, pola hidup yang sehat merupakan aspek yang luas. Dimana tidak hanya terbatas dari pola makan yang sehat tetapi  mencakup juga di dalamnya tentang kebiasaan lain orang tersebut misalnya kebiasaan melakukan aktivitas fisik.

Apa saja manfaat pola hidup sehat yang bisa kita dapatkan?

Pola hidup yang tidak sehat berkontribusi besar terhadap terjadinya obesitas atau kelebihan berat badan yang merupakan faktor resiko dari berbagai penyakit. Kebiasaan makan makanan yang tidak sehat juga dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan kamu secara umum.

Kurangnya berolahraga dapat menyebabkan stamina kamu berkurang dan daya tahan tubuh kamu juga menurun sehingga kamu menjadi mudah terserang penyakit.

Bagaimana contoh pola hidup sehat yang dapat kita terapkan?

Dibawah ini merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menerapkan pola hidup sehat yaitu:

●     Makanan makanan sehat dengan gizi yang seimbang

Makanan merupakan komponen penting yang dibutuhkan tubuh untuk dapat menghasilkan energi. Jenis makanan yang kita makan mengandung berbagai zat dan nutrisi yang berbeda. Oleh karena itu, jenis makanan yang kita konsumsi akan mempengaruhi kesehatan tubuh kita.

Makanlah makanan yang mengandung gizi seimbang. Konsumsilah banyak sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, lemak sehat, dan asam lemak omega-3. Sebisa mungkin, kurangi konsumsi makanan cepat saji atau makanan olahan, minuman manis, makanan yang mengandung banyak lemak dan garam.

●     Makanlah dengan teratur

Setelah mengatur jenis makanan yang kamu konsumsi, jangan lupa untuk mengatur jadwal makan kamu. Usahakan untuk makan dengan teratur sesuai jadwal yang telah kamu buat. Makan dengan teratur menyebabkan tubuh kamu mendapatkan asupan energi secara teratur juga sehingga mengurangi keinginan kamu untuk memakan cemilan. Pola makan yang teratur dapat membantu kamu untuk mengontrol berat badan.

●     Pastikan kamu memiliki waktu istirahat yang cukup

Istirahat merupakan hal yang penting untuk tubuh. Ketika beristirahat, tubuh akan memperbaiki sel-sel yang rusak dan membentuk sel-sel tubuh yang baru. Hal ini akan menyebabkan tubuh kita menjadi terasa lebih fit. Ketika kamu kekurangan istirahat, tubuh kamu menjadi tidak memiliki waktu untuk memperbaiki sel yang rusak sehingga kamu jadi mudah sakit.

●     Lakukan aktivitas fisik secara teratur

Selain untuk menjaga tubuh agar tetap fit, melakukan aktivitas fisik atau olahraga teratur juga dapat membantu kamu membakar kalori di dalam tubuh. Lakukanlah aktivitas fisik dengan intensitas sedang setidaknya selama 30 menit setiap hari.

●     Hindari stress

Stress psikologis dapat membuat daya tahan tubuh menjadi lemah dan membuat kamu mudah jatuh sakit. Oleh karena itu, kamu harus melakukan pengaturan stress dengan baik. Carilah waktu untuk menenangkan diri. Jika mau, kamu bisa mengikuti beberapa kegiatan yang menenangkan seperti yoga.

●     Dapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup

Vitamin dan mineral merupakan komponen penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Kedua zat ini memiliki berbagai fungsi dalam proses metabolisme di dalam tubuh. Vitamin dan mineral dapat kamu peroleh melalui makanan yang kamu makan.

Namun, apabila asupan vitamin dan mineral yang kamu peroleh kurang, kamu bisa mendapatkan asupan tambahan melalui suplemen. Jika ragu untuk mengkonsumsi suplemen, kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

●     Konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup

Air merupakan komponen terbesar yang ada di dalam tubuh kita. Lebih dari 60% tubuh manusia terdiri dari air. Oleh karena itu, kamu perlu mengkonsumsi cairan yang cukup agar kamu tidak mengalami dehidrasi dan proses metabolisme di dalam tubuh dapat terlaksana dengan baik.

●     Kurangi konsumsi gula

Agar pola hidup sehat kamu semakin lengkap, usahakan untuk mengurangi konsumsi gula. Untuk mengurangi konsumsi gula, kamu perlu mengurangi berbagai makanan dan minuman kemasan. Jangan lupa untuk mengecek kandungan gula yang terdapat di makanan atau minuman kemasan pada label nutrisi yang tertera pada kemasannya.

●     Usahakan untuk tidak merokok

Rokok merupakan salah satu faktor resiko yang dapat memicu terjadinya berbagai macam penyakit di dalam tubuh. Agar tubuh kamu tetap sehat, usahakan untuk tidak merokok.

●     Jangan lupa untuk menjaga kebersihan lingkungan

Selain dari dalam tubuh, pola hidup yang sehat juga perlu dilakukan pada lingkungan kamu. Berbagai penyakit terutama penyakit infeksi dapat timbul pada lingkungan yang kotor.  Dengan menjaga kebersihan lingkungan, kamu juga berperan dalam mengurangi resiko terjadinya penyakit infeksi.

Mengapa Membaca Artikel Pola Hidup Sehat Penting?

Ternyata, kebiasaan menerapkan pola hidup sehat membuat perbedaan yang besar bagi banyak orang. Menurut penelitian, orang yang memiliki pola hidup yang sehat memiliki umur harapan hidup yang lebih panjang daripada mereka yang tidak memilikinya. Orang yang tidak menerapkan pola hidup sehat memiliki resiko yang jauh lebih besar untuk terkena berbagai penyakit seperti kanker atau penyakit kardiovaskular dan menyebabkan mereka meninggal lebih cepat.

Penelitian lain juga menunjukkan data bahwa orang yang berusia 50 tahun ke atas yang memiliki berat badan normal, tidak pernah merokok, dan minum alkohol dalam jumlah sedang, memiliki umur harapan hidup lebih lama rata-rata tujuh tahun lebih lama.

Sebuah analisis yang melibatkan lebih dari 500 ribu peserta menemukan bahwa lebih dari 50% kematian dini disebabkan oleh faktor pola hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang buruk, tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup, obesitas, mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, dan merokok.

Berbagai data dan penelitian telah menunjukkan bahwa menerapkan pola hidup yang sehat merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan. Semakin banyak kebiasaan hidup sehat yang kita lakukan, semakin sehat tubuh kita. Salam sehat ya, semua!


Share:
DONASI VIA BLOG INI Yuk Donasi ke Blog ini, Bantu berikan donasi jika dirasa blog ini bermanfaat. Donasi akan kita gunakan untuk membiayai seluruh kebutuhan blog ini, salah satunya adalah untuk menggaji penulis kita. Terima kasih telah mempercayakan . Salam Sehat