"Keselamatan dan Kesembuhan Pasien yang Kami Utamakan"

Pengenalan Penyakit Epilepsi dan Tata Cara Penanganannya

Epilepsi adalah suatu kelainan sistem saraf yang ditandai dengan serangan-serangan kejang yang tidak terkontrol. Serangan kejang, atau yang biasa disebut seizure, merupakan gejala utama dari epilepsy.



Gejala yang mungkin dialami oleh seseorang dengan epilepsy tergantung pada bagian otak mana yang terpengaruh oleh kejang. Beberapa gejala yang mungkin terjadi termasuk:

  • Kejang tonik-klonik: merupakan kejang yang paling sering terjadi. Gejala ini ditandai dengan tubuh yang menjadi kaku dan kemudian berguling-guling, serta terdapat kehilangan kesadaran.
  • Kejang fokal: merupakan kejang yang hanya terjadi pada bagian tertentu dari tubuh. Gejala ini ditandai dengan kontraksi otot pada bagian wajah, lengan, atau kaki.
  • Kejang fokal dengan kesadaran terganggu: merupakan kejang yang terjadi pada bagian tertentu dari tubuh dengan disertai gangguan pada kesadaran. Gejala ini ditandai dengan perubahan tingkah laku seperti terdiam atau mengalami halusinasi.

Penanganan epilepsy tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan faktor-faktor lain seperti usia, tipe kejang yang dialami, dan faktor pencetus kejang. Beberapa cara penanganan yang mungkin dilakukan meliputi:
  • Obat-obatan anti kejang: obat-obatan ini dapat menurunkan frekuensi kejang dan mengurangi tingkat keparahan kejang.
  • Operasi: jika obat-obatan tidak efektif, maka seorang dengan epilepsy mungkin perlu menjalani operasi untuk menghilangkan bagian otak yang menyebabkan kejang.
  • Stimulasi otak: terapi ini menggunakan alat yang ditempatkan di dalam tubuh untuk memperkuat atau menstimulasi sinyal saraf di otak.
  • Terapi perilaku: terapi ini mencakup berbagai macam terapi seperti terapi kognitif-behavioral atau terapi keluarga yang bertujuan untuk membantu seseorang dengan epilepsy untuk mengelola penyakitnya dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seseorang dengan epilepsy untuk mengelola penyakitnya, di antaranya:

  • Menjaga pola tidur yang teratur: kurang tidur atau terlalu banyak tidur dapat meningkatkan risiko kejang.
  • Menghindari faktor pencetus kejang: beberapa faktor yang dapat mencetuskan kejang, di antaranya merokok, minum alkohol, mengonsumsi obat-obatan tertentu, atau mengalami stres yang berlebihan.
  • Memakai tali kepala: tali kepala atau helm khusus dapat digunakan untuk melindungi kepala saat terjadi kejang.
  • Membawa kartu identitas: sebaiknya membawa kartu identitas yang menyatakan bahwa seseorang menderita epilepsy agar orang lain dapat memberikan pertolongan yang tepat jika terjadi kejang saat sedang bepergian atau berada di tempat yang tidak dikenal.

Pengobatan epilepsy biasanya tidak sepenuhnya dapat menyembuhkan penyakit ini, namun dengan pengobatan yang tepat dan pengelolaan penyakit yang baik, seseorang dengan epilepsy dapat menjalani kehidupan yang normal dan produktif. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menderita epilepsy, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan dan saran yang tepat.

Share:

Jenis-jenis gangguan kejiwaan dan cara Penangannya


Ada banyak jenis gangguan kejiwaan yang berbeda, dan pengobatan untuk setiap gangguan bisa berbeda. Beberapa gangguan kejiwaan umum meliputi:

  • Gangguan kecemasan: Gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum (GAD) dan gangguan panik, ditandai oleh kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan. Pengobatan untuk gangguan kecemasan mungkin termasuk terapi, obat-obatan, atau kombinasi keduanya.
  • Gangguan depresi: Gangguan depresi, seperti gangguan depresi mayor dan gangguan depresi persisten, ditandai oleh perasaan sedih, putus asa, dan kurang minat pada aktivitas. Pengobatan untuk depresi mungkin termasuk terapi, obat-obatan, atau kombinasi keduanya.
  • Gangguan bipolar: Gangguan bipolar ditandai oleh periode suasana hati yang meningkat (manik) dan periode depresi. Pengobatan untuk gangguan bipolar mungkin termasuk obat-obatan,terapi, atau kombinasi keduanya.
  • Skizofrenia: Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan yang serius yang ditandai oleh halusinasi, delusi, dan pikiran yang tidak terorganisir. Pengobatan untuk skizofrenia mungkin termasuk obat-obatan, terapi, dan dukungan dari keluarga dan sumber daya masyarakat.
  • Gangguan makan: Gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia, ditandai oleh kebiasaan makan yang abnormal dan fokus obsesif pada berat badan dan citra tubuh. Pengobatan untuk gangguan makan mungkin termasuk terapi, obat-obatan, dan konsultasi gizi.

Penting untuk bekerja sama dengan profesional kesehatan mental untuk menentukan rencana pengobatan yang paling sesuai untuk kondisi Anda yang spesifik. Pengobatan untuk gangguan kejiwaan dapat efektif dan dapat membantu individu mengelola gejala mereka dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Share:

PENGENALAN ASTHMA dan Cara Pengobatannya



Asthma adalah penyakit pernapasan kronis yang ditandai dengan inflamasi dan penyempitan saluran udara, yang dapat menyebabkan sulit bernapas, batuk, dan mengi. Ini adalah kondisi yang umum yang menyerang orang-orang dari semua usia, tetapi paling sering didiagnosis pada anak-anak. Asthma disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetik, paparan lingkungan, dan kondisi kesehatan lainnya. Ini adalah kondisi kronis yang memerlukan pengelolaan dan pengobatan terus-menerus untuk mengontrol gejala dan mencegah serangan asthma. Tidak ada obat untuk asthma, tetapi dapat dengan efektif dikelola dengan menggunakan obat-obatan dan pendekatan pengobatan lainnya. Jika Anda menderita asthma, penting untuk bekerja dengan dokter Anda untuk membuat rencana pengobatan yang tepat untuk Anda.

Asthma adalah kondisi yang dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan gejalanya dapat berbeda dari orang ke orang. Gejala umum asthma meliputi:

  • Sulit bernapas
  • Nyeri atau kesemutan di dada
  • Mengi atau batuk, terutama pada malam hari atau setelah aktivitas fisik

Asthma dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Alergen seperti polen, jamur, dan bulu binatang
  • Infeksi pernapasan seperti pilek atau flu
  • Polusi udara
  • Aktivitas fisik
  • Stres
  • Udara dingin

Jika Anda berpikir Anda mungkin menderita asthma, penting untuk melihat dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter Anda akan bertanya tentang gejala Anda, riwayat kesehatan, dan faktor lain yang mungkin terkait dengan kondisi Anda. Mereka juga dapat melakukan tes seperti tes fungsi paru-paru atau tes alergi untuk membantu mengonfirmasi diagnosis.

Jika Anda didiagnosis menderita asthma, dokter Anda akan bekerja sama dengan Anda untuk membuat rencana pengobatan yang tepat untuk Anda. Ini mungkin termasuk penggunaan obat-obatan seperti kortikosteroid dan bronkodilator yang dihirup untuk mengontrol inflamasi dan meningkatkan aliran udara di saluran udara, serta perubahan gaya hidup seperti menghindari pemicu dan berolahraga secara teratur. Dengan pengobatan dan pengelolaan yang tepat, kebanyakan orang dengan asthma mampu menjalani kehidupan normal yang aktif.

Ada beberapa jenis obat dan pengobatan yang dapat digunakan untuk mengelola asthma dan mengontrol gejala. Rencana pengobatan spesifik untuk seseorang dengan asthma akan tergantung pada tingkat keparahan kondisinya dan faktor lain seperti usia dan kesehatan secara keseluruhan. Beberapa pengobatan umum untuk asthma meliputi:

  • Kortikosteroid yang dihirup: Obat-obatan ini digunakan untuk mengurangi inflamasi di saluran udara, yang dapat membantu meningkatkan gejala dan mencegah serangan asthma.
  • Bronkodilator: Obat-obatan ini dapat membantu membuka saluran udara dengan merelaksasi otot di sekitarnya, yang dapat membuat lebih mudah bernapas.
  • Obat alergi: Jika alergi merupakan pemicu untuk asthma seseorang, mereka mungkin akan diberikan obat untuk mengontrol reaksi alergi mereka.
  • Inhibitor leukotrien: Obat-obatan ini bekerja untuk memblokir aksi zat-zat tertentu dalam tubuh yang menyumbang pada inflamasi di saluran udara.
  • Immunomodulator: Obat-obatan ini dapat membantu memodifikasi respon sistem imun terhadap pemicu dan mengurangi frekuensi dan keparahan serangan asthma.

Selain obat, penting juga bagi orang dengan asthma untuk mencoba menghindari pemicu yang dapat memperburuk gejala mereka. Ini mungkin termasuk menjauhi asap dan polutan udara lain, menjaga hewan peliharaan keluar dari kamar tidur, dan mengambil langkah-langkah untuk mengontrol alergen di rumah. Olahraga fisik secara teratur dan diet sehat juga dapat membantu mengelola asthma dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Dalam beberapa kasus, asthma mungkin parah dan sulit dikontrol meskipun pengobatan dengan obat-obatan dan tindakan lain. Dalam situasi ini, opsi pengobatan tambahan mungkin diperlukan. Ini mungkin termasuk:

  • Bronkodilator jangka panjang: Obat-obatan ini dapat membantu menjaga saluran udara terbuka selama periode yang lebih lama dan dapat dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan lain.
  • Teofilin: Obat ini dapat membantu merelaksasi otot di saluran udara dan meningkatkan pernapasan.
  • Omalizumab: Obat ini adalah pengobatan injeksi yang dapat digunakan untuk mengobati asthma alergi parah yang tidak terkontrol dengan obat-obatan lain.
  • Tablet kortikosteroid: Dalam beberapa kasus, kortikosteroid mungkin dikonsumsi secara oral untuk mengontrol asthma parah. Obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping yang serius dan umumnya hanya digunakan dalam kasus di mana pengobatan lain tidak efektif.
  • Bedah pengurangan volume paru-paru: Dalam beberapa kasus, bedah mungkin menjadi opsi bagi orang dengan asthma parah yang tidak merespons pengobatan lain. Bedah ini melibatkan penghapusan kepingan jaringan yang rusak kecil dari paru-paru untuk meningkatkan pernapasan.

Penting untuk bekerja sama dengan dokter Anda untuk menentukan rencana pengobatan yang paling sesuai untuk asthma Anda. Dengan pengobatan dan pengelolaan yang tepat, kebanyakan orang dengan asthma mampu mengontrol gejala mereka dengan efektif dan menjalani kehidupan normal yang aktif.

Salah satu faktor risiko untuk mengembangkan asthma adalah memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut. Jika salah satu atau kedua orang tua Anda menderita asthma, Anda lebih mungkin mengembangkan kondisi tersebut sendiri. Faktor risiko lainnya untuk asthma meliputi:

  • Alergi: Orang dengan alergi, terutama alergi terhadap zat seperti polen, serangga debu, dan bulu binatang, lebih mungkin mengembangkan asthma.
  • Paparan polutan lingkungan: Tinggal di area dengan tingkat polusi udara yang tinggi atau paparan terhadap racun lingkungan lainnya dapat meningkatkan risiko mengembangkan asthma.
  • Infeksi pernapasan: Infeksi pernapasan yang sering, seperti pilek atau flu, dapat meningkatkan risiko mengembangkan asthma.
  • Kelahiran prematur: Bayi yang lahir prematur berisiko lebih tinggi mengembangkan asthma.
  • Obesitas: Menjadi gemuk atau obesitas dapat meningkatkan risiko mengembangkan asthma.

Penting diingat bahwa memiliki satu atau lebih dari faktor risiko ini tidak berarti bahwa Anda pasti akan mengembangkan asthma. Namun, ini dapat meningkatkan risiko kondisi tersebut dan penting untuk menyadari risiko Anda dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya sebisa mungkin.

Share:

Keindahan Gigi ginsul dan bahayanya

 

Gigi gingsul merupakan gigi yang terletak di bagian depan atas dan bawah mulut. Gigi gingsul memiliki peran penting dalam proses mengunyah makanan dan juga merupakan gigi yang pertama kali terkena dampak dari makanan dan minuman yang mengandung asam, seperti jeruk, minuman bersoda, atau minuman sports. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keindahan dan kesehatan gigi gingsul agar tidak terkena korosi atau masalah kesehatan gigi yang lain.

Untuk menjaga keindahan gigi gingsul, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut:

  1. Menyikat gigi secara teratur setidaknya 2 kali sehari, yaitu pagi hari setelah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur. Gunakan sikat gigi yang lembut dan ganti sikat gigi setiap 3-4 bulan sekali.
  2. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk membantu mencegah terjadinya karies gigi.
  3. Hindari makanan atau minuman yang mengandung asam tinggi, seperti jeruk, minuman bersoda, atau minuman sports.
  4. Setelah makan atau minum, segera cuci mulut dengan air atau gunakan sikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  5. Biasakan menyikat gigi setelah makan atau minum, terutama setelah makan atau minum yang mengandung asam.

Untuk menjaga kesehatan gigi gingsul, Anda juga perlu melakukan perawatan khusus, seperti:

  1. Menggunakan benang interdental atau dental floss untuk membersihkan bagian di antara gigi yang tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi.
  2. Melakukan pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi untuk memastikan kondisi gigi dan mulut sehat. Pemeriksaan gigi rutin biasanya dilakukan setiap 6 bulan sekali.
  3. Menjaga pola makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral serta menghindari makanan yang tinggi gula dan lemak.
  4. Menghindari atau mengurangi konsumsi minuman yang mengandung gula, seperti minuman bersoda, minuman sports, atau jus buah yang diawetkan.
  5. Mengonsumsi cukup air putih untuk menjaga kelembapan mulut dan membersihkan sisa makanan yang tertinggal di antara gigi.

Dengan melakukan cara-cara di atas, Anda dapat menjaga keindahan dan kesehatan gigi gingsul serta mencegah terjadinya masalah kesehatan gigi yang lebih serius.

Jika Anda memiliki gigi gingsul yang terlihat tidak indah, Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan perawatan estetik seperti penambahan resin komposit atau veneer gigi. Perawatan estetik tersebut dapat memperbaiki penampilan gigi gingsul yang rusak atau tidak indah. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gigi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa Anda memenuhi syarat untuk melakukan perawatan estetik tersebut dan untuk mendapatkan saran yang tepat.

Jika Anda memiliki gigi gingsul yang sangat rapuh atau terlihat kerusakan yang parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dokter gigi dapat memberikan saran dan menyarankan perawatan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.


Share:

KOROSI GIGI

Korosi gigi atau dental erosion adalah kehilangan enamel (lapisan terluar gigi) akibat asam yang terus menerus menyerang gigi. Asam yang bisa menyebabkan korosi gigi bisa berasal dari makanan atau minuman, seperti jeruk, minuman bersoda, atau minuman sports. Korosi gigi juga bisa disebabkan oleh refluks asam lambung yang tidak terkontrol.


Beberapa gejala yang biasanya terlihat pada penderita korosi gigi adalah gigi yang terasa rapuh, mudah patah, atau terlihat keputih-putihan di permukaan gigi. Korosi gigi juga dapat menyebabkan sakit gigi, sensasi terbakar di mulut, atau bahkan hilangnya bagian gigi.

Untuk mencegah korosi gigi, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut:

  1. Hindari makanan atau minuman yang mengandung asam tinggi, seperti jeruk, minuman bersoda, atau minuman sports.
  2. Setelah makan atau minum, segera cuci mulut dengan air atau gunakan sikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  3. Jika Anda memiliki refluks asam lambung yang tidak terkontrol, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
  4. Gunakan sikat gigi yang lembut dan ganti sikat gigi setiap 3-4 bulan sekali.
  5. Biasakan menyikat gigi setelah makan atau minum, terutama setelah makan atau minum yang mengandung asam.

Dengan melakukan cara-cara di atas, Anda dapat mencegah terjadinya korosi gigi dan menjaga kesehatan gigi Anda.

Share:

TIPS dan TRIK untuk penderita Penyakit Jantung

 



Untuk mencegah penyakit jantung, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

  1. Menjaga berat badan ideal
  2. Berolahraga secara teratur
  3. Mengurangi asupan garam
  4. Menghindari merokok dan minum alkohol
  5. Menjaga tekanan darah normal
  6. Menjaga kadar kolesterol dalam batas normal
  7. Mengontrol gula darah jika Anda menderita diabetes
  8. Menjaga stres dalam batas wajar
  9. Menghindari makanan tinggi lemak, terutama lemak jenuh dan trans
  10. Menambahkan makanan tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian gandum utuh ke dalam diet Anda
  11. Mencoba mengontrol stres dengan cara yang sesuai bagi Anda, seperti latihan relaksasi, yoga, atau terapi
  12. Menjaga tidur yang cukup dan sehat
  13. Menghindari paparan terhadap polusi udara dan asap rokok
  14. Mengurangi konsumsi kafein

Jika Anda sudah menderita penyakit jantung, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko komplikasi:

  1. Menjalani terapi yang diresepkan oleh dokter, termasuk obat-obatan dan perawatan lainnya
  2. Mengikuti arahan dokter tentang pola makan dan gaya hidup yang sehat
  3. Mengurangi stres dengan cara yang sesuai bagi Anda, misalnya dengan berolahraga, meditasi, atau terapi
  4. Menghindari faktor risiko, seperti merokok dan minum alkohol
  5. Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah dalam batas normal
  6. Menjaga kontrol gula darah jika Anda menderita diabetes
Ingat bahwa mengelola penyakit jantung memerlukan komitmen jangka panjang dan mungkin termasuk perubahan dalam gaya hidup. Berkoordinasi dengan dokter Anda dan tim perawatan kesehatan lainnya akan membantu Anda mencapai tujuan Anda untuk mengelola penyakit jantung Anda dengan baik.
Share:

Pentingnya Jaga Kesehatan JANTUNG


Kesehatan jantung adalah hal yang penting bagi semua orang, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Penyakit jantung merupakan penyakit yang sering terjadi dan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menjaga kesehatan jantung dan mencegah terjadinya penyakit jantung.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit jantung adalah:

  1. Menjaga berat badan ideal dengan cara mengatur asupan makanan dan melakukan olahraga secara teratur.
  2. Mengurangi asupan lemak, terutama lemak jenuh yang terdapat pada makanan olahan, fast food, dan makanan yang diproses.
  3. Mengurangi asupan garam dengan mengurangi penggunaan garam dalam masakan dan menghindari makanan yang tinggi sodium seperti makanan instant.
  4. Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
  5. Mengurangi stres dengan cara berolahraga, meditasi, atau melakukan kegiatan yang menyenangkan.

Untuk mengobati penyakit jantung, dokter akan memberikan obat-obatan sesuai dengan kondisi pasien. Beberapa obat yang biasa diberikan untuk mengobati penyakit jantung adalah:

  1. Statin untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
  2. ACE inhibitor untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
  3. Beta blocker untuk mengurangi kepekaan jantung terhadap stimulasi sehingga jantung dapat bekerja lebih efisien.
  4. Diuretik untuk mengeluarkan cairan dari tubuh yang dapat menurunkan tekanan darah.
  5. Aspirin untuk mencegah terjadinya pembekuan darah di pembuluh darah jantung.

Selain mengonsumsi obat-obatan, ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung, yaitu:

  1. Menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang rendah lemak dan sodium.
  2. Mengurangi konsumsi alkohol karena alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
  3. Tidak merokok karena rokok meningkatkan risiko penyakit jantung dengan cara menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
  4. Mengurangi stres dengan cara berolahraga, meditasi, atau melakukan kegiatan yang menyenangkan
  5. Berolahraga secara teratur karena olahraga dapat meningkatkan kondisi fisik dan mental serta mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung.

Dengan melakukan cara-cara di atas, maka kesehatan jantung akan terjaga dan risiko terjadinya penyakit jantung akan berkurang. Namun, jika Anda atau keluarga Anda memiliki riwayat penyakit jantung, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang tepat. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar dapat mengetahui kondisi kesehatan jantung Anda.

Selain mengikuti saran-saran di atas, ada beberapa hal lain yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah terjadinya penyakit jantung, yaitu:

  1. Menjaga kadar gula darah Anda agar tetap normal. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan orang yang tidak menderita diabetes.
  2. Mengecek tekanan darah secara rutin. Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
  3. Mengecek kadar kolesterol dalam darah secara rutin. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
  4. Mengurangi asupan makanan yang tinggi lemak trans. Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
  5. Menjaga kadar asam urat dalam darah agar tetap normal. Asam urat yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, Anda dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah terjadinya penyakit jantung. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang tepat.

Share:
DONASI VIA BLOG INI Yuk Donasi ke Blog ini, Bantu berikan donasi jika dirasa blog ini bermanfaat. Donasi akan kita gunakan untuk membiayai seluruh kebutuhan blog ini, salah satunya adalah untuk menggaji penulis kita. Terima kasih telah mempercayakan . Salam Sehat